KHULAFAUR RASYIDIN

Ilustrasi AI

Penapencerah.com-  Setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw pada tahun 632 M, kepemimpinan umat Islam dilanjutkan oleh para sahabat utama yang dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin (Khalifah yang mendapat petunjuk). Mereka adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Kepemimpinan mereka berlangsung selama sekitar 30 tahun dan menjadi periode penting dalam perkembangan Islam (As-Sallabi, 2010).

Abu Bakar Ash-Shiddiq (632–634 M)

Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah khalifah pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw. Beberapa pencapaian penting pada masa pemerintahannya:

Pertama Menumpas gerakan orang-orang yang murtad setelah wafatnya Nabi.

Kedua Menghadapi nabi-nabi palsu, seperti Musailamah Al-Kadzab (Al-Mubarakfuri, 2002).

ketiga Mengawali kodifikasi (pengumpulan) Al-Qur’an yang dilakukan oleh Zaid bin Tsabit.

Keempat Memperluas wilayah Islam dengan mengirim pasukan ke wilayah Persia dan Romawi.

Setelah memimpin selama sekitar dua tahun, Abu Bakar wafat pada tahun 634 M dan digantikan oleh Umar bin Khattab.

Umar bin Khattab (634–644 M)

Umar bin Khattab dikenal sebagai khalifah yang tegas dan adil. Pada masa kepemimpinannya, Islam berkembang pesat hingga ke wilayah Persia, Mesir, dan Syam (Hamka, 2008). Beberapa kebijakan pentingnya:

Pertama Membentuk administrasi pemerintahan Islam, termasuk pembagian wilayah menjadi provinsi.

Kedua Membentuk sistem keuangan negara, seperti Baitul Mal (Nasution, 1992).

Ketiga Menyusun kalender Hijriyah yang dihitung dari peristiwa hijrah.

Keempat Membangun infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan sistem irigasi.

Pada tahun 644 M, Umar bin Khattab dibunuh oleh seorang budak Persia bernama Abu Lu’lu’ah, dan kepemimpinan dilanjutkan oleh Utsman bin Affan.

Utsman bin Affan (644–656 M)

Utsman bin Affan dikenal sebagai khalifah yang dermawan dan memiliki peran penting dalam penyebaran Al-Qur’an. Pencapaian utama pada masa pemerintahannya:

Pertama Menyusun dan menyebarkan mushaf standar Al-Qur’an untuk mencegah perbedaan bacaan di berbagai wilayah (Shalabi, 2001).

Kedua Melanjutkan ekspansi wilayah Islam hingga ke Afrika Utara dan Asia Tengah.

Ketuga Meningkatkan kesejahteraan umat Islam, termasuk pembangunan masjid dan infrastruktur.

Namun, pada akhir pemerintahannya, muncul ketidakpuasan dari sebagian umat Islam akibat tuduhan nepotisme. Pada tahun 656 M, Utsman dibunuh oleh sekelompok pemberontak di rumahnya di Madinah.

Ali bin Abi Thalib (656–661 M)

Ali bin Abi Thalib adalah khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Pada masa kepemimpinannya, terjadi banyak konflik internal, termasuk:

Pertama Perang Jamal (656 M) antara Ali dengan Aisyah, Thalhah, dan Zubair.

Kedua Perang Shiffin (657 M) antara pasukan Ali dan pasukan Muawiyah bin Abu Sufyan (Nasution, 1992).

Ketiga Munculnya kelompok Khawarij, yang menolak arbitrase dalam Perang Shiffin.

Pada tahun 661 M, Ali bin Abi Thalib dibunuh oleh seorang Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam. Setelah wafatnya Ali, kepemimpinan Islam beralih ke Dinasti Umayyah yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abu Sufyan (Shalabi, 2001).

Daftar Pustaka

Al-Mubarakfuri, S. (2002). Ar-Raheeq Al-Makhtum (Sirah Nabawiyah). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

As-Sallabi, A. M. (2010). Biografi Khulafaur Rasyidin. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Hamka. (2008). Sejarah Umat Islam. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Nasution, H. (1992). Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press.

Shalabi, A. (2001). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama